SEJARAH JAM GADANG DI BANDAR BUKITTINGGI
Jam
Gadang dibangun pada tahun 1926 sebagai hadiah dari Ratu Belanda kepada
Rook Maker, sekretaris atau controleur Fort de Kock (sekarang kota
Bukittinggi) pada masa pemerintahan Hindia-Belanda. Arsitektur menara
jam ini dirancang oleh Yazin Sutan Gigi Ameh, sedangkan peletakan batu
pertama dilakukan oleh putra pertama Rook Maker yang pada saat itu masih
berusia 6 tahun.
Pembangunan
Jam Gadang menghabiskan biaya sekitar 3.000 Gulden, biaya yang
tergolong fantastis untuk ukuran waktu itu. Sehingga sejak dibangun dan
sejak diresmikannya, menara jam ini telah menjadi pusat perhatian setiap
orang. Hal itu pula yang mengakibatkan Jam Gadang kemudian dijadikan
sebagai penanda atau markah tanah dan juga titik nol kota Bukittinggi.
Rujukan : http://wisataandtravel.blogspot.com/2013/03/wisata-sumatera-jam-gadang-barat.html